Senin, 07 Juni 2010

Mengekstrak Cinta dari Kaum Frommian

Roliv

Cinta bukan terutama “disebabkan” oleh obyek tertentu, melainkan suatu kualitas yang tetap hidup dalam pribadi yang hanya di aktualisasikan pada objek tertentu.
Kebencian adalah dorongan nafsu kepada perusakan sedangkan cinta adalah dorongan bagi penguatan suatu “obyek”.
Cinta bukan suatu akibat melainkan usaha aktif dan keterkaitan batin, yang tujuannya adalah kebahagiaan, pertumbuhan dan kebebasan bagi obyeknya.

Gagasan cinta romantis yang telah disebutkan, bahwa hanya ada satu orang di dunia yang dapat mencinta, bahwa itu kesempatan besar kehidupan seseorang untuk menemukan seseorang dan cinta itu baginya mengakibatkan penarikan diri dari semua orang lain. Jenis cinta yang hanya dapat dialami dalam hubungannya dengan satu orang seperti yang ditujukan oleh kenyataan sekarang, itu bukanlah cinta, melainkan sebuah kasih sayang sado-masokis.

Ketergantungan masokistis dipahami sebagai cinta akan kesetiaan, perasaan rendah diri dipahami sebagai ungkapan yang pas dari kekurangannya yang nyata dan kesengsaraan sebagai keharusan sepenuhnya terhadap keadaan-keadaan yang tidak dapat diubah.
Sikap memengorbankan diri sepenuhnya bagi orang lain menghancurkan hak-haknya dan tuntutan-tuntutannya untuk memuji orang lain sebagai contoh dari “cinta yang agung”. Nampaknya, tidak ada bukti yang lebih baik dari cinta selain pengorbanan diri dan keikhlasan untuk menghilangkan dirinya demi orang yang dicintai. Sebenarnya dalam kasus ini, cinta pada dasarnya adalah kerinduan masokistis dan berakar dalam kebutuhan simbiosis tersebut.

Cinta didasarkan atas persamaan dan kebebasan. Jika itu didasarkan pada subordinasi dan menghilangkan integritas pasangannya, yang demikian adalah ketergantungan masokistis tak peduli bagaimana hubungan itu dirasionalisasikan. Sadisme juga sering menyamar sebagai cinta.

Diri saya sendiri pada dasarnya adalah obyek cinta saya seperti diri orang lain. Penguatan terhadap kehidupan, kebahagiaan dan kebebasan saya sendiri mengakar dalam hadirnya kerelaan, dasar bagi dan kemampuan untuk penguatan tersebut, jika individu memiliki kerelaan ini ia juga mempunyai kerelaan untuk dirinya sendiri jika ia mencintai orang lain ia tidak dapat mencintai sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar