:Nona yg merasa hidupnya berakhir
Pagi tlah branjak lelap pun tak bisa kujalani haruskah ku pakai kata-kata Pablo kalau kau sedikit demi sedkit berhenti mencitaiku haruskah ku sedikit demi sedkit berhenti mencintaimu.
Saat lelakiku katakan ya sudah akhiri saja
Kan kuminta Tuhan tuk kembalikan waktu
Karena nyatanya jiwaku takut kehilanganmu
Ah,lelaki
Inginku dekap dirimu
Hingga ku tak lupa lagi bagaimana melukis rasa lewat malam yang berpucuk rindu
Ya,lelakiku
Inginku bersamamu malam ini
Hingga dapat kurasakan dahaga embun pagi esok rasuki ragaku
Huft, lelakiku
Maaf malam ini kecewa yang kuberi padamu
Maaf telah torehkan luka di hatimu
Ku ‘kan minta Tuhan ‘tuk tuliskan cintaku lagi dihatimu hingga ku lelap dalam keabadian-Nya.
Rembulan nan berhujan
***
Hujan
kutitip dia dalam rintikmu biarkan tetesnya basahi ragaku,agar ia tak dengarkan pedihnya hatiku
dan raih bunga tidur indah nan selimuti jiwa pun bersapa dalam tiap hela nafasnya.
Selamat tidur lelaki, lelap tidurku hanya untukmu
***
Rembulan
Usah setia, biarkan kunang-kunang yang temaniku
Cukup terangi dia saja hingga terpejam lewat bisikan Aishiteru dalam benaknya serta selimutkan perasaaku yang sangat mendalam ini
Sayangku takkan pekat padamu
***
Rindu,
Aku rindu senyum itu, aku rindu tatapan itu, rindu, aku rindu, kenapa?
Karena kamu terlanjur ada dalam perasaanku
Rembulan esok pagi tetes hujan itu kan terganti.
By: Nez
Tidak ada komentar:
Posting Komentar